Bank Indonesia (BI) dalam laporannya mengungkapkan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2022 sebesar 135,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Jika dikonversi ke dalam Rupiah, angka tersebut setara dengan Rp 1.966 triliun (asumsi kurs Rp 14.498 per dolar AS). Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengungkapkan, perkembangan posisi cadangan devisa pada Mei 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas, pajak dan jasa, serta kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. “Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” jelas Erwin di Jakarta, Rabu (8/6/2022). Dirinya kembali melanjutkan, ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai.
Hal tersebut didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.